Seni
Lukis
Lukisan
merupakan hasil karya ekspresi manusia yang diungkapkan melalui dua dimensi
dengan memperhatikan unsur dan kaidah seni rupa.
Tema tokoh pelukis
·
Lukisan
Affandi mengangkat tema diri sendiri dan
manusia sebagai makna dilukisannya
·
Lukisan
Hendra Gunawan mengangkat tema hubungan manusia dengan sesame
·
Raden
Saleh mengangkat tema cerita kehidupan manusia
dan binatang
·
Sarnadi
Adam mengangkat tema kebudayaan betawi
Seni
Patung
Karya seni
rupa yang diekspresikan dalam bidang tiga dimensi dengan berbagai media
Tokoh
Pematung
·
G.
Sidharta dan Rita Widagdo dikenal dengan corak abstraknya
·
Cokot
dan Nyoman Nuarta dikenal dengan corak
ekspresifnya
·
Asmudjo
Jono Irianto mengembangkan karya relief dengan objek dan motif khas nusantara
Seni
Keramik
Seni keramik
adalah bahan tanah liat yang diolah kemudian dibentuk dan penyelesaiannya
dengan dibakar.
Tokoh Keramik
·
F.
Widayanto dikenal dengan ungkapan kepribadiannya yan g mengangkat seni tradisional dan
bercorak figuratif
·
Suyatna
dengan karya-karyanya yang ekspresif
Seni
Grafis
Seni grafis
adalah karya seni rupa dua dimensi yang proses pembuatannya menggunakan teknik
cetak.
Tokoh seni
grafis
Umumnya karya
grafis Indonesia mengangkat tema sosial. Alam dan dunia gaib. Tokoh-tokoh seni
grafis mewakil daerah diantaranya;
·
Bandung
; A.D. Pirous , T. Susanto, Diddo Kusdinar,
Setiawan Sabana
·
Yogyakarta;
Abdul Salam, Eka Suprihadi, Edi Sunaryo, Andang Suprihadi dan Agung kuniawan
·
Jakarta;
Sukamto, Sugiono, Marida Nasution dan Firman
Seni
Rupa Indonesia Modern
Masa Perintisan (1807-1880)
Dimasa ini dikenal seniman bernama Raden Saleh Bustaman, ia dinyatakan
sebagai perintis perjalanan seni lukis modern Indonesia. Beberapa karyanya
berjudul ;
“Antara hidup
dan mati”, “ Hutan terbakar”, “ perkelahian dengan singa”, “ letusan gunung
merapi” dan beberapa potret raja-raja
jawa dan pejabat pemerintahan belanda
Masa Indonesia Jelita / Mooi
Indie (1908-1937)
Dimasa ini dikenal tokoh bernama
Abdullah Suryo Subroto. Karya-karya seniman dimasa ini melukiskan keindahan
alam (gunung, laut sawah dan bunga), dan objek manusia terutama wanita Indonesia.
Masa Persagi (1937-1942)
Persagi aadalah Persatuan Ahli-ahli
Gambar Indonesia, bergerak dimasa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Karya
dimasa ini banyak bertemakan perjuangan kemerdekaan, karena dimasa ini gejolak
perjuangan untuk merdeka sangat besar, hingga mempengaruhi
emosi para
seniman dimasa itu.
Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)
Didirikan “keimin bunka shidoso”
lembaga yang didirikan oleh pusat kebudayaan Jepang untuk pengembangan
berkesenian. Lembaga ini dipimpin Agus Djaya.
Masa Revolusi (1945-1950)
Masa ini adalah masa perjuangan
melawan Belanda. Rakyat berjuang, para seniman juga membantu perjuanga. Keadaan
ini memicu banyaknya berdiri sanggar untuk tempat berkomunikasi,
hingga ada yang mendirikan Sekolah seni dengan nama “ Balai Pendidikan Tinggi
Guru Gambar”.
Masa Tahun 1950-an
Masa ini, dunia seni rupa Indonesia
terdapat dua kelompok, yaitu
·
Kelompok
Bandung cenderung bergaya abstrak, tokohnya; But Mochtar, Ahmad Sadali, A.D.
Pirous, Rita Widagdo dan Popo Iskandar.
·
Kelompok
Yogyakarta cenderung bergaya realis, Tokohnya; S. Sudjojono, Affandi, Bagong K,
Fajar Sidik, Edhi Sunarso, Sudarso dan Amri Yahya.
Masa Orde Baru (1965-an)
Masa ini berbagai fasilitas
disiapkan pemerintah Indonesia, mendukung seniman berkarya. Salah satu ragam
seni lukis yang berkembang adalah seni lukis batik, merupakan ciri khas bangsa
kita.
Seni pahat dan seni patung juga
berkembang semakin pesat. Karya-karya berwujud relief, monument dan diorama di
museum-museum
Gerakan
Seni Rupa Baru Indonesia (1970-an)
Masa ini melahirkan karya seni rupa
yang meniadakan batas tajam antara lukisan, grafis, dan patung, sehingga
seniman dapat mengembangkan macam-macam bentuk seni yang baru.